Pada tahun 2020, dunia dihadapkan pada pandemi COVID-19 yang mengakibatkan berbagai perubahan dalam banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan. SMA Tunas Bangsa, sebuah sekolah menengah di Kabupaten Bintan, memutuskan untuk mengambil langkah-langkah inovatif dengan menerapkan digitalisasi dalam sistem pendidikan. Salah satu manfaat utama dari digitalisasi ini adalah pengurangan penggunaan kertas secara signifikan.
Langkah pertama yang diambil oleh SMA Tunas Bangsa adalah mengadopsi ujian berbasis online. Dalam sistem ini, siswa mengikuti ujian melalui platform online yang memungkinkan mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan secara digital. Dengan demikian, tidak diperlukan penggunaan kertas untuk mencetak soal ujian dan lembar jawaban siswa. Ujian berbasis online juga memungkinkan pengumpulan dan penilaian hasil ujian secara efisien. Selain itu, guru SMA Tunas Bangsa juga menggunakan jurnal mengajar, presensi, dan daftar nilai online. Hal ini mengurangi kebutuhan akan penggunaan kertas untuk mencetak tugas dan menghemat waktu dalam proses penilaian.
Sumber foto: google.com
Penggunaan perangkat mengajar online seperti RPP, Modul ajar dan materi ajar juga menjadi salah satu langkah dalam pengurangan penggunaan kertas di SMA Tunas Bangsa. Guru dapat menyampaikan materi pelajaran melalui presentasi digital, video pembelajaran, dan sumber daya online lainnya. Siswa dapat mengakses materi ini melalui perangkat elektronik mereka sendiri, seperti laptop atau handphone, tanpa perlu mencetak atau menggunakan buku-buku fisik. Hal ini tidak hanya mengurangi penggunaan kertas, tetapi juga memungkinkan akses yang lebih mudah dan fleksibilitas dalam pembelajaran.
Selain itu, SMA Tunas Bangsa juga telah mengadopsi sistem persuratan online. Komunikasi antara guru, dan orang tua atau sekolah dengan pihak lain banyak dilakukan melalui email, platform pesan instan, atau website. Surat-surat resmi, pemberitahuan, dan pengumuman sekolah juga dikirimkan secara digital. Dengan mengurangi penggunaan kertas untuk surat-surat fisik, sekolah dapat menghemat sumber daya dan menjaga lingkungan.
Selain memberikan manfaat lingkungan, digitalisasi di SMA Tunas Bangsa juga membawa berbagai keuntungan lainnya. Pertama, digitalisasi memungkinkan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap informasi dan materi pembelajaran. Siswa dapat mengakses bahan-bahan pembelajaran secara online kapan saja dan di mana saja, yang memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel dan adaptif sesuai dengan kebutuhan individu.
Selain itu, digitalisasi juga memperluas jangkauan pembelajaran. Dengan adanya platform pembelajaran online, SMA Tunas Bangsa dapat mengadakan program pembelajaran jarak jauh, baik dalam situasi darurat seperti pandemi maupun untuk siswa yang berada di luar kota . Hal ini memungkinkan siswa untuk tetap terhubung dengan sekolah dan memperoleh pendidikan berkualitas tanpa harus berada di lokasi fisik.
Namun, walaupun digitalisasi membawa banyak manfaat, juga penting untuk mempertimbangkan beberapa tantangan yang mungkin muncul. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah akses dan infrastruktur teknologi yang memadai. SMA Tunas Bangsa perlu memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang adil terhadap teknologi dan mendukung mereka yang tidak memiliki akses dengan alternatif pembelajaran.
Selain itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi sosial yang sehat. Meskipun digitalisasi memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan berinteraksi, penting untuk tetap mengedepankan komunikasi tatap muka dan membangun hubungan interpersonal yang sehat di antara siswa dan antara siswa dengan guru.
Secara keseluruhan, digitalisasi di SMA Tunas Bangsa telah membawa perubahan signifikan dalam pengurangan penggunaan kertas dan transformasi sistem pendidikan. Melalui ujian berbasis online, jurnal online, perangkat mengajar online, persuratan online, dan laporan online, sekolah ini berhasil mengurangi penggunaan kertas hingga 80%. Langkah-langkah ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga meningkatkan aksesibilitas, efisiensi administrasi, dan fleksibilitas dalam pembelajaran.