Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan (PJOK) Dengan Model Pembelajaran Blended Learning Dan Collaborative Approach Di Masa Pandemi Covid-19 Sma Tunas Bangsa

Zulfikar, M. Pd. Juara 2 Lomba Artikel Pendidik

PENDAHULUAN Masa pandemi covid-19 membawa hambatan yang sangat kompleks pada penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Hambatan yang sangat berat dialami oleh sekolah yang berada jauh dari perkotaan dengan akses jaringan internet dan sarana prasarana pendukung yang sangat terbatas. Hambatan yang dihadapi pada saat ini adalah 1) kurang memadainya sarana dan prasarana pendukung; 2) kurangnya kecakapan penguasaan teknologi oleh guru; 3) terbatasnya jaringan internet (Nopiyanto,2020). Adanya hambatan pada proses pembelajaran dapat menurunkan minat belajar siswa (Suryani, 2013). Pembelajaran online pada semua jenjang pendidikan formal merupakan suatu upaya yang nyata yang dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 (Kemendikbud, 2020). Penyebaran virus di Indonesia hingga saat ini belum menunjukan penurunan. Namun pada sektor pendidikan melalui kebijakan pembelajaran online memiliki dampak yang sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19. Proses belajar akan terjadi karena adanya interaksi antara seorang guru dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja (Raibowo, 2019).  Salah satu pertanda bahwa seseorang itu sendiri telah menjalani pembelajaran adalah dengan adannya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin akan disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Proses pembelajaran yang dilaksanakan secara formal disekolah, tidak lain bertujuan untuk mengarahkan perubahan pada diri pendidik secara terencana, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik (Arsyad, 2013). Pendidikan jasmani merupakan sekumpulan aktivitas psikomotorik yang dilaksanakan atas dasar pengetahuan (kognitif), dan pada saat pelaksanaanya akan terjadi perubahan perilaku pribadi yang terkait dengan sikap/afektif (seperti kedisiplinan, kejujuran, percaya diri, sportivitas) serta perilaku social (seperti kerjasama, dan peduli sesama) (Widijoto,2006). Pada dasarnya pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah yang syarat dengan aktifitas gerak, pembelajarannya dilakukan diruang terbuka, serta metode pembelajarannya dengan pemberian tugas, demonstrasi dan lainnya (Supriyadi, 2018). Dengan ciri khas tersebut, agaknya akan mengalami kesulitan dalam penerapannya dengan menerapkan kebijakan pembelajaran online dengan keterabatasan pada akses internet dan kemampuan operasional dalam penggunanaan teknologi. Faktor yang menjadi kunci kesuksesan pembelajaran online adalah ketersediaan sarana dan prasarana (Nopiyanto, 2020). Dalam kondisi seperti ini akan memberikan efek yang bermacam. Salah satunya adalah terbebaninya siswa dengan tugas yang menumpuk dirumah dan akan mengakibatkan jenuh, bosan bahkan stress. Ketika siswa tidak berada disekolah, misalnya liburan atau belajar dari rumah, mereka secara fisik akan menjadi kurang aktif dan memilik waktu yang lebih lama untuk bermain ponsel, sehingga penggunaannya akan terasa jenuh, bahkan dengan stres yang berat dan ringan (Brazendale, 2017). Meskipun menemukan hambatan dalam pelaksanaannya. Proses belajar mengajar PJOK di masa pandemi covid-19 ini tetap memiliki peluang dan potenis untuk tetap dilaksanakan, meskipun sekolah, guru dan siswa memiliki keterbatasan dalam akses internet dan perangkat teknologi serta sarana prasarana pendukung. Metode yang tetap dapat dilaksanakan adalah melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan memberikan panduan belajar cetak dengan menggunakan platform yang telah disediakan, seperti SMS, e-learning atau dengan mengikuti platform yang telah disediakan oleh pemerintah yaitu melalui Program Belajar Di rumah yang ditayangkan oleh TVRI. PEMBAHASAN Karakteristik materi pada mata pelajaran PJOK khususnya pada materi yang berhubungan dengan gerakan fisik, sepintas tidak relevan jika dibelajarkan dengan model distancing learning. Pembelajaran yang memadukan antara teori dan praktik sebagaimana pada mata pelajaran PJOK, dapat menggunakan model pembelajaran yang pertama adalah blended learning (Prasetyo 2003). Dalam hal ini teori dapat diberikan melalui materi online dan praktiknya dapat dilakukan pada saat tatap muka di sekolah. Di masa pandemi covid-19, blended learning model masih bisa dilaksanakan, karena model pembelajaran yang digunakan adalah siswa 50 persen bergantian masuk ke sekolah. Masih ada peluang dan kesempatan bagi siswa untuk melakukan tatap muka dan praktik di sekolah. Desain pembelajaran PJOK disusun dengan memperhatikan pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka. Model pembelajaran PJOK yang kedua dapat dilakukan melalui collaborative approach dengan orang tua siswa. Melalui modul dan atau bahan ajar cetak yang diantarkan ke rumah masing-masing siswa, guru dapat memuat tugas siswa yang melibatkan orangtua dalam memantau aktivitas belajar siswa. Melalui lembar pengamatan yang terintegrasi dengan bahan ajar dan atau modul cetak, orang tua siswa dapat memantau kegiatan aktivitas belajar siswa dan secara tak langsung melaporkan aktivitas tersebut kepada guru. KESIMPULAN Potensi pembelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) pada masa pandemi covid-19 sangat terbuka, meskipun wilayah atau lingkungan sekolah tidak dilengkapi dengan sarana prasarana penunjang pembelajaran online. Pembelajaran PJOK dapat dilakukan dengan menggunakan Blended Learning Model dan menggagas Collaborative Approach dengan orang tua siswa melalui lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. Blended Learning Model untuk mata pelajaran PJOK dengan Collaborative Approach bersama orang tua siswa menjadi solusi dan potensi pembelajaran pada sekolah dan wilayah yang tidak bisa menerapkan pembelajaran online yang terkendala oleh jaringan internet, sarana dan prasarana pendukung serta minimnya penguasaan guru dan siswa terhadap keterampilan pembelajaran online. DAFTAR PUSTAKA Arsad, A. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Brazendale, K., Beets, M. W., Weaver, R. G., Pate, R. R., Turner-McGrievy, G. M., Kaczynski, A. T., … & von Hippel, P. T.  (2017). Understanding differences between summer vs. school obesogenic behaviors of children: the structured days hypothesis. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 14(1), 100. Kemendikbud, (2020). Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)”. Nopiyanto, Y. E & Raibowo, S. (2020) Hambatan Guru Pendidikan Jasmani Generasi 80an dalam Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid19. Jurnal Sporta Saintika, 5(2), 139148. Prasetyo, Irfan. 2003. “Inovasi Pembelajaran Penjaskes Yang Berbasis Pada Blended Learning di Abad 21.” In Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, 73–81. Supriyadi, M. (2018). Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Sekolah Dasar. Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 1(2), 64-73. Suryani, W. (2013). Hambatan-Hambatan Guru dalam Pembelajaran Geografi di SMA Negeri Kabupaten Lima Puluh Kota (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang). Widijoto, H. (2006). Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan. Malang: Universitas Negeri Malang UPT Program Pengalaman Lapangan.